Jumat, 05 Maret 2021

Dilema Vaksin

Jadwal vaksinasi untuk guru di kecamatan kami sudah di mulai. Gempita penyambutan adanya vaksin menjadi perbincangan hangat. Vaksin yang diharapkan mampu mencegah terjangkitnya virus corona ini banyak disambut baik oleh masyarakat luas dan tentu saja ada pro dan kantra di lapangan.

Gejolak hati bagi para penerima vaksin adalah ketika ia harus berdamao dengan hati, berdamai dengan tubuh dan pikiran mereka bahwa vaksin ini dibutuhkan bukan berbahaya. Terus terang saya bagian dari orang yang merasa takut, bukan takut isi vaksin tersebut tetapi pada saat proses penyuntikan vaksin. Hingga saya berfikir bisakah vaksin ini saya teguk? Konyol tapi ini adalah angan saya dan satu lagi kekonyolan ini apakah vaksin bisa buat untuk gosok saja .

Ketakutan yang menjadi, mampu membuat saya berada dalam dilema. Saat jarum suntik sudah di isi vaksin, tubuh saya gigil. Jarum sudah di depan mata , perawat sudah memberi komando agar saya rileks, tidak boleh menatap. Teman- teman seperti mengejek dan mengabadikan momen ketakutan saya  tapi kemudian saya berlari dikerjar teman- teman .Gubrakk...semua hitam gelap dan saya terjatuh. Aduh! ternyata saya jatuh dari tempat tidur saya dan tadi hanya mimpi. Fiks saya takut disuntik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar