Rabu, 07 April 2021

Cara Mengatasi Jerawat Meradang



Beberapa cara pasti pernah di coba untuk mengatasi timbulnya jerawat.  Penampilan memang bukan utama tetapi wajah bersih tanpa jerawat adalah idaman semua wanita. Berbagai masalah jerawat sering kali muncul tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.


Sebelum mengobati kita harus tahu jenis jerawat apa yang menempel di wajah kita. Dengan mengetahui penyebabnya maka kita akan dengan mudah untuk mengatasinya. Jerawat batu, jerawat alergi, jerawat meradang, jerawat hormonal  adalah beberapa jenis jerawat yang  sering timbul.


Seperti apakah jerawat meradang? Jerawat meradang memiliki ciri berwarna merah, bengkak dan sakit jika disentuh. Jerawat meradang ini biasanya terbentuk karena bagian wajah, leher, dada dan punggung memiliki kelenjar minyak yang berlebih.


Jerawat akan cepat kabur jika kita  dengan benar  mengatasinya. Untuk  jerawat yang meradang agar kita cepat membasminya dalam waktu yang relatif singkat  dan tidak meninggalkan efek yang buruk, menggunakan bahan alami adalah salah satu solusi untuk mengatasinya.Selain kita juga harus menjadi pribadi yang cinta kebersihan. 


Bawang putih merupakah salah satu bumbu  dapur yang selalu dibutuhkan setiap kali memasak dan memiliki manfaat yang mujarab untuk mengatasi jerawat yang meradang. Bahan dapur ini mengandung zat sulfur, antikosidan untuk menghilangkan jamur dan menghilangkan peradangan pada kulit. Cara penggunaannya cukup sederhana saja. 

  1. Ambil beberapa siung bawang putih kemudian kupas.

  2. Selanjutnya potong menjadi dua bagian.

  3. Oleskan getah bawang putih tersebut pada jerawat yang akan diobati.

  4. Diamkan hingga kering kemudian basuh.

Penggunaan bawang putih untuk mengatasi jerawat meradang memang akan menimbulkan efek perih dan panas tapi hal tersebut tidak akan lama dan efek penyembuhan akan segera bereaksi. Wajah penuh jerawat meradang akan segera teratasi. Selain menggunakan resep tersebut pemilik wajah yang memiliki jerawat meradang harus melakukan hal- hal di bawah ini untuk menjaga agar kulit tetap sehat 

  1. Sering mencuci muka sebanyak kalian berkeringat.

  2. Meggunkan sabun pemberisih wajah yang cocok

  3. Segera mandi setelag berolahraga.

  4. Gunakan kosmetik yang cocok .

Untuk merawat wajah  berjerawat memang perlu kesabaran dan konsisten dalam penggunaan resep tersebut dan merawatnya.Selamat mencoba.

 


Minggu, 28 Maret 2021

AMBYAR

Oleh Wuri Damafiah

Ambyar, begitulah rasa hati Sojun saat mendengar penolakan Wina. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatiannya beberapa bulan ini, hanya menganggap sebagai kawan. Tak lebih!.
Kebetulan mereka bekerja di perusahaan obat, yang berada di Semarang. Ternyata jabatan direktur perusahaan, tak membuatnya menjalani hidup dengan mudah. Apalagi urusan hati dan percintaan. Kejadian dibeberapa waktu yang lalu itu cukup membekas membuat Sojun menjadi lelaki dingin. Hanya karena tak bisa move on dari lebam di hati akibat patah hati.
"Assalamualaikum, nak, apa kabar?” Ujar wanita yang melahirkan Sojun dari seberang.
“Kapan pulang? Ibu juga berharap kamu membawa pulang wanita calon pendamping mu,Le,” lanjut Ibu tanpa basa-basi.
Tiba-tiba kerongkongan Sojun terasa kering. Tak tahu harus menjawab apa wanita yang kini hidup sendiri semenjak bapak meninggal dan kedua adik Sojun mendahului menikah.
“Le!” seru Ibu kembali memastikan panggilan telah tersambung pada Sojun.
“Walaikumsalam, Bu. Kabar Kula, sae, Ibu juga sehat" tanya Sojun pada Ibunya.
"Alhamdulillah, sehat. Ndang to gek digawa mulih calon mantuku. Ibu sudah makin tua, nunggu apa?" tegas Ibu.
"Njih Bu," sahut Sojun mengiakan.
“Ngapunten, Saya baru mau mulai rapat. Nanti tak telepon lagi, ya, Bu,” lanjut Sojun.
“Owalah, yowis ... Nanti malam saja, kalau kamu sudah pulang kerja. Wis,Yo. Assalamualaikum,” kata ibu bergegas mematikan panggilannya.
Lagi-lagi ia berpura akan rapat padahal hari ini tidak masuk kerja. Pria tampan berambut ala opa korea, mata sipit dan berkacamata ini benar-benar sudah menambatkan hati pada Wina Setelah gagalnya pertunangan dengan Rani, Wina-lah wanita yang tepat bagi Sojun.
Handphone Sojun kembali berbunyi. Nomor kantor, terlihat memenuhi layar. Diletakkan kembali handphonenya, enggan untuk mengangkat. Hingga, telinganya terganggu oleh getar dan dering yang mengusik ketenangan hati Sojun.
"Selamat siang, Pak Sojun. Mohon maaf mengganggu waktu istirahat Bapak. Hari ini ada beberapa tamu yang tidak terjadwal pada agenda harian. Jika Bapak berkenan, untuk kembali ke kantor, akan kami sampaikan pada tamunya" kata Sintia, sekretaris Sojun berhati-hati.
"Ya, suruh tunggu Saya!" sahut Sojun.
Ia bergegas mengganti kaos oblong dan celana santainya dengan Hem lengan panjang . Celana pantalon senada dengan jas dipadukan dasi bermotif garis gradasi. Berkaca sebentar sebelum meraih jam tangan lalu menuju basement apartemen yang ditinggali untuk mengambil mobimobilnya.
Sebelum tiba di parkiran, mendadak pandangannya terusik. Sosok wanita cantik dengan langkah gemulai, berkulit putih mulus terlihat dari rok pendek yang dikenakannya berjalan di lorong apartemen. Sempat memandangi sepanjang lorong hingga berpapasan, membuat Sojun seolah terhipnotis untuk terus memandang ke arah wanita tadi. Tubuhnya membalik ke arah ia berjalan dan terhenti tepat di seberang kamar apartemen nya. Ya! Wanita dengan rambut panjang menambah kesempurnaan penampilan, berhidung mancung terpahat sempurna. Bibir terpoles lipstik berwarna nude membuat ia makin terlihat memesona, itu tinggal di seberang kamae Sojun.
Tak biasanya, rasa ingin tahu membuat Sojun bertingkah memalukan seperti ini. Senyum wanita cantik tadi menyadarkan Sojun. Mendadak, ia menjadi salah tingkah dan bergegas kembali melanjutkan perjalanan menuju mobilnya terparkir. Dipacunya mobil dengan penuh konsentrasi, menghalau bayangan wanita tadi yang tak henti berkelebat. Sojun hanya ingin segera menemui tamu dan kembali ke apartemen. Untuk mencari tahu siapa wanita yang tinggal di seberang apartemennya.
Nasib baik berpihak pada Sojun. Sekembalinya dari kantor, kembali Ia berpapasan dengan wanita tadi. Senyum mengembang saat sama-sama masuk ke dalam lift. Bingung harus membahas apa agar bisa berkenalan dengan wanita yang saat ini satu lift dengannya. Aroma parfum lembut membuat darahnya berdesir, ditambah penampilan yang sungguh menggoda. Berkali-kali Sojun menghela napas menyadarkan otaknya untuk tidak berpikiran kemanapun.
Tapi, tak disangka wanita cantik itu menyapanya.
“Sore, saya Fitri. Tadi sempat ketemu di atas ya!”
“Oh, ya. Saya Sonju,” jawabnya sambil meraih tangan wanita cantik tadi.
“Kita tinggal berseberangan,” lanjut Sonju.
“Oh, ya?” tanya Fitri terlihat semringah.
“Kalau begitu, main dong nanti ke kamarku!” lanjutnya membuat debat di dada Sonju makin menjadi.
“Eh, tapi nanti telepon dulu. Takutnya aku ada acara ke luar.”
“Bisa minta nomormu?” tanya Sojun.
“Boleh, sebentar.”
Fitri meraih handphone dalam hand bag merahnya. Saat akan membagikan nomor, tiba-tiba dering handphonenya menghentikan upaya Sojun mendapatkan nomor Fitri.
“Sebentar,” izin Fitri untuk mengangkat panggilan, tepat saat pintu lift terbuka.
Hingga tiba di depan kamar, Fitri terlihat asyik bertelepon. Membuat Sojun tak enak untuk memutus percakapan. Ia hanya melambaikan tangan sebelum menghilang masuk ke dalam kamar meninggalkan Sojun yang menelan ludahnya.
Sesampai di kamar, hati Sojun kembali berdebar. Sepertinya harapan ibu akan segera terkabul. Mendadak darah lelakinya kembali bergelora setelah sekian lama tak pernah ia rasakan.
Malam kian larut, berkali-kali Sojun mengetuk pintu kamar Fitri tak juga terespon. Hingga akhirnya Sojun memilih kembali ke kamar dan tidur. Berharap besok pagi kembali bertemu Fitri. Paginya, sebelum berangkat ke kantor ia mencoba menyapa Fitri. Hatinya berdebar saat mengetuk pintu. Berharap Fitri membuka pintu dengan senyum manisnya, tapi kembali tak ada respon.
Berlakulah Sojun dengan wajah kecewa menuju ke kantor. Kali ini sepertinya ia jatuh cinta pada Fitri. Beberapa hari berlalu tapi tak pernah ia bertemu Fitri. Sojun tetap berpikiran positif, Fitri seorang wanita karier pasti sibuk dengan agenda kerjanya. Teringat Sojun agenda lusa, pernikahan Farel, sahabatnya. Sejenak ia melupakan Fitri,
Berkemeja batik tulis, membuat penampilan Sojun makin gagah dan memesona. Dengan langkah penuh percaya diri, ia memasuki gedung tempat resepsi berlangsung. Matanya mengedar ke seluruh ruangan saat antre menjabat tangan mengucap selamat pada pengantin di panggung. Sesekali ia berdendang kecil mengikuti tembang yang dinyanyikan penyanyi cantik di sudut ruangan. Tak terlihat jelas wajahnya, namun siluet tak asing membuatnya berdesir. Seperti Fitri!.
Wanita cantik itu sedang menyanyikan lagu. Seolah menyadari kedatangan Sojun, dilambaikan tangan membuat hati Sojun berdesir. Darahnya kembali bergelora saat menatap pemandangan Fitri mengenakan kebaya biru, melilit keindahan tubuhnya berjalan mendekat memastikan kedatangan Sojun. Sebelum mendekati Fitri ia memberikan kode lambaian tangan agar tetap disana. Sojun berniat meminta nomor Fitri selepas menyalami Farel dan berfoto dengannya.
Menyadari perhatian sahabatnya tertuju pada Fitri, saat menyalaminya Farel berbisik pada Sonju, “Awas, jangan jatuh cinta. Penyanyi itu transgender”.
Mendadak perut Sonju terasa mual, keringat dingin mulai mengucur membuatnya sedikit limbung. Sembari memegang perut ia berlari memutus antrian turun dari panggung ke arah meja prasmanan untuk meninggalkan ruangan resepsi. Fitri yang kembali menyanyikan lagu kini terasa menyakitkan di liang telinganya. Bergegas meninggalkan gedung tempat resepsi Farel sembari memaki kebodohannya. Kali ini, hatinya kembali ambyar.

Jumat, 26 Maret 2021

Siapakah Dia

Siapakah Dia?


Dua puluh satu tahun bukan waktu yang sebentar. Kurang lebih 7665 hari tak bersua seseorang.Jika ia pernah kita kenal dalam ingatan mungkin perubahan-perubahan besar yang terjadi pada seseorang tetap akan kita ingat lekat-lekat. 

Aku dari sekian alumi SMP  pangling dengan seseorang teman angkatan. Dalam satu WAG kami saling sapa, ia mengirimkan foto terbarunya tentu saja setelah 21 tahun silam kami tak bersua. Berbadan besar, bekas seni tato di tangannya ah aku terpesona melihat wajah barunya yang beda. Fixs aku lupa satu teman angkatanku ini, biasanya aku lupa dengan nama saja tapi sekarang yakin aku lupa wajah dan namanya. Diapun juga tidak mengenalku, tos lah kita tak  saling kenal. Ternyata tidak hanya aku saja yang pangling dengan perubahannya. Sebut namanya Doni. Doni menjadi hits di WAG kali ini.Memang ia tidak satu kelas denganku.Mengingat-ingatnya benar aku lupa sampai akhirnya aku minta foto SMP nya, ia juga tak punya. 

Doni kamu siapa ?

Hingga akhirnya teman kelas D bernama Prabowo masih menyimpan buku alumni dan mengirimkan sosok Doni ini. Alhamdulillah masih ada memori melewati pikiran ini, ia dulu kecil rambut belah tengah, baju gede  dan tergolong siswa pendiam. Melihat perubahannya sekarang ,aku mengira ada sesuatu dalam perjalanan hidupnya yang tidak mudah, tetapi aku yakin saat ini ia telah menemukan titik balik dalam kehidupan yang indah bersama keluarga kecilnya. Doni lelaki kecil yang kini sudah besar dan memiliki cerita besar dan harapan besar. Doni salam kenal .

Selasa, 23 Maret 2021

Konsultasi ASPD

Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk memberikan kesimpualan atau nasihat dalam hal ini adalah jika ada kendala atau ada hal yang perlu dikomunikasikan agar menjadi lebih paham. Karena ini nenyangkut soal pelajaran makan yang dikonsultasikan adalah pelajaran atau masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran.

ASPD singkatan dari Asesment Standarisasi Penilaian Daerah merupakan salah satu kegiatan penggaanti UN.
Meski sebagai penggaanti saya merasa tetap sama karena kegiatannya juga menggunakan standar seperti UN .

Untuk anak-anak kelas 6 dikarenakan akan mengikuti kegiatan tersebut maka setiap harinya diberi batasan maksimal 2 jam untuk berkonsultasi denganbapak/ibu guru .Untuk kelas lain di sekolah kami masih daring .Hari ini adalah kegiatan perdana yang dilakukan bersama Bapak Kepala Sekolah karena saya sedang melaksankan tugas diklat.Saya berharap kegiatan ini mampu memberikab stimulasi bagi anak-anak agar mampu mempersiapkan diri untuk mengikuti ASPD bulan depan. 

Lomba Mewarnai

Kegiatan sekolah daring masih berjalan, seperti halnya dengan kegiatan anak saya. Sekolah menggunakan blended learning. Hari ini adalah jadwal mengembalikan dan mengambil tugas untuk belajar dirumah. Mecca nama anak saya, ia lucu sekali usia menginjakkan angka 5 di tanggal 22 Maret. 

Hari ini ia mengembalikan tugas lomba mewarnai. Warna-warni yang ia coretkan lumayan bagus, saya mengapresiasinya. Dilihat dari kemampuanya dan rasa inginnya ia sepertinya lebih tertarik dengan aktifitas fisik. Sepatu roda, berlari, menari seperti itu hobi anak saya.Ada satu yang saya tidak suka, sering ngambeg dan diam saat apa yang ia harapkan tidak dikabulkan.
Lembar tugas sudah diserahkan semoga mendapat hasil yang memuaskan.

Kesepakatan

Edisi 18 Maret 2021

Tugas yang menumpuk tidak akan selesai jika hanya di amati. Ia pasti akan semakin menjadi tumpukan. Seperti menulis ini ketika tidak langsung sesuai jadwal makan selesailah petualangan itu.Lepaslah game itu untuk diri saya sendiri.

Seperti hari kemarin, tugas anak saya masih sisa 3 yang belum dikerjakan. Saya gemas sekali, saat diminta mengerjakan alasan mengantuk dan nanti, sedih juga. Tapi kalau pekerjaan melalui online rajin sekali ia, ya karena selepas mengerjakan daring ia akan bermain game.

Dari kejadian itu maka kami sepakati beberapa hal yang harus didahulukan sebelum boleh memengang gawai. Salah satu kesepakatan itu adalah mampu menyelasaikan tugas luringnya dahulu. Apabila hal itu tidak diselesaikan maka tidak ada toleransi untuk memegang gawai ! 

Selasa, 16 Maret 2021

Nadya Alarm Bu Guru

Membuat tugas untuk anak-anak bukan suatu perkara mudah bagi saya . Bukan karena tidak ada materi tetapi bagaimana cara membuat anak agar tidak bosan dan tetap bersemangat dalam belajar.  Hingga kadang sibuk memikirkan sampai lupa tidak mengirimkan dasar saya suka lupa. Tapi lupa adalah anugerah ucap salah satu instrukstur dalam kegiatan diklat yang saya ikuti. 

Kelupaan saya sering sekali di ingatkan oleh Nadiya.Ia selalu mengirimkan pesan pribadi kepada saya jika pukul 7 lebih saya tidak mengirimkan tugas. Kalimat yang su ia kirimkan adalah "maaf ada tugas tidak bu?".Ah malu sekali kalau sudah ada pesan seperti itu, dan Nadiya menjadi alarm bagiku.

Seperti hari ini, pagi yang riweh dan bersemangat ini,  saya harus mengikuti diklat di BKPPD yang jarak rumah ketempat diklat hampir 17 km. Setelah selesai dengan kegiatan rumah tangga saya bergegas menuju kesana. Alhamdulillah tidak terlamat dan saya mengeluarkan gawai untuk presensi kedinasan.Jam menunjuk angka 07.45 WIB. Setelah mobsi atau mobile presensi lagi-lagi saya membaca pesan Nadiya ." Bu ada tugas tidak ?" Terimakasih. Ahaiii Nadiya si alarm Ibu Guru.
Edisi 16 Maret 2021

# Ceritakelaskuhariini
#ceritamuridkuhariini
#ceritaanakkuhariini