Kesepian yang sangat terasa kami alami mungkin sama dengan yang kita alami.Setelah pnademi menyerang negeri ini sekolah-sekolah seperti hanya bangunan tak bertuan.Tidak ada lagi sorak sorai, canda ria anak-anak bahkan kejailanpun telah kami rindukan.
Kondisi seperti ini seomoga tidak akan berlangsung lama lagi, tanpa ada seorang siswa saya sebagai guru merasa tak ada artinya. Meski pembelajaran bisa melalui maya, saya merasa ghirah sebagai seorang guru tidak tercipta.
Apakah kesepian dan kesedihan ini hanya saya rasa?
Pandemi yang menyerang seluruh negeri membuat semua tatanan berubah, semua harus bisa beradaptasi dengan cepat dan tepat. Legawa menerima kenyataan dan tetap harus pandai bersyukur.Selepasnya kita berusaha agar pandemi ini agar tidak semakin merjalela dan berusaha untuk semakin taat kepadaNya.Kehiduoan terus berlangsung, kebutuhan tetap berjalan, pendidikan terus dibutuhkan layaknya makan dan minuman.Maka menyemangati diri adalah kunci untuk kita tetal bisa menmbersamai murid dan anak-anak kita mewujudkan impiannya.Kesepian ,kerinduan adalah wujud kasih sayang.
thepowerofkepepet
#pikir15menit #tulis15menit
#Feb2AISEIWritingChallenge
#kasihsayang
Ada kata yang ejaannya masih kurang tepat, bu tapi sy suka ide tulisan ibu, :)
BalasHapusBaik terimakasih ya Bunda,selalu ditunggu kirsannya .
BalasHapusYokk...kita bersama-sama agar sunyi sepi Kak..
BalasHapus#agar tidak sunyi sepi maksudnya..hehee..
BalasHapusHaa iyaa
BalasHapus4 kata kunci hebat..adaptasi, legowo, usaha, dan menyemngati..megtasi sunyi sepi..mantap bu.
BalasHapusrindu siswa, sepi tak ada siswa. keren
BalasHapussangat penting menyemangati diri
BalasHapus